Pelatihan Strategi Pengelolaan (Coping) Stres Untuk Mereduksi Stres Pada Remaja Akibat Perceraian Orang Tua
Keywords:
Perceraian Orang Tua, Strategi Coping, StresAbstract
Divorce is the end of a husband and wife relationship in a marriage bond. This will have an impact on their children, especially teenagers. Not a few teenagers who experience stress due to the divorce of their parents. One way to deal with stress in adolescents is coping strategies. This training aims to provide understanding and practice the application of coping strategies to deal with stress in adolescents whose parents are divorced. This training activity uses a variety of coping strategies, namely problem-focused coping and emotion-focused coping for teenagers who are stressed because of their parents' divorce. Problem-focused coping can be done by identifying problems, gathering information, and finding alternative solutions. Whereas emotion-focused coping is usually done by avoiding, staying away, selective attention, seeking social and emotional support, and blaming yourself.
Perceraian merupakan berakhirnya hubungan suami istri dalam ikatan pernikahan. Hal ini akan berdampak terhadap anak-anaknya, terutama anak remaja. Tidak sedikit remaja yang mengalami stres akibat perceraian orang tuanya. Salah satu cara untuk mengatasi stres pada remaja yaitu dengan strategi coping. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan melatihkan penerapan strategi coping untuk mengatasi stres pada remaja yang orang tuanya bercerai. Kegitan pelatihan ini menggunakan strategi coping yang bervariasi, yaitu problem-focused coping dan emotion-focused coping pada remaja yang stres karena perceraian orang tuanya. Problem-focused coping dapat dilakukan dengan cara mengidentifikasi permasalahan, mengumpulkan informasi, dan mencari solusi alternatif. Sedangkan emotion-focused coping biasanya dilakukan dengan cara menghindar, menjauh, atensi selektif, mencari dukungan sosial dan emosional, dan menyalahkan diri sendiri.
References
Ben-Zur, H. (2017). Emotion-focused coping. In T. K. S. Virgil Zeigler-Hill (Ed.), Encyclopedia of personality and individual differences. Springer.
Folkman, S., & Lazaus, R. S. (1985). If it changes it must be a process: Study of emotion and coping during three stages of a collage examination. Personality and Social Psycology, 48(1), 150–170. doi: 10.1037//0022- 3514.48.1.150
Greenberg, L. S. (2004). Emotion-focused therapy. Clinical Psychology and Psychotherapy, 11, 3–16. doi: 10.1002/cpp.388
KBBI. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). PT Gramedia Pustaka.
Lestari, D. W. (2013). Penerimaan Diri dan Strategi Coping Pada Remaja Korban Perceraian Orang Tua. http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/psikoneo/ article/view/3515
Nevid, J. S., Rathus, S. A., & Greene, B. (2014). Abnormal psychology in a changing world (Edisi kesembilan). Pearson.
Santrock, J. W. (2016). A topical approach to life-span development (Edisi kedelapan). New York: McGraw-Hill.
Santrock, J. W. (2012). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup Jilid I. (B. Widyasinta, Penerj.). Penerbit Erlangga.
Sarwono, W. S. (2011). Psikologi Remaja (Edisi Re- visi Cetakan 14). PT. Rajagrafindo Persada.
Lazarus, R. S., & Folkman, S. (1984). Stress, appraisal, and coping. Springer.
Widya. D. (2014). Gambaran Coping Stress Pada Remaja Akhir Yang Mengalami Perceraian Orang Tua.https://digilib.esaunggul.ac.id/UEU-Undergraduate- undergraduit_2008-71-066/3264.
Zahra, C. F, Kawuryan, F. (2015). Coping Stress Pada Remaja Broken Home. https://text-id.123dok.com/document/oz1xeopq-coping-stress-pada- remaja-broken-home.html
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Dharma Publika: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.